Wednesday, January 16, 2008

Sosialisasi opensource di Malaysia (3)


Jumat 28 Dec 2007, 16:10
Saya tiba di Kota Kinabalu utk transit selama 3 jam sebelum melanjutkan lagi penerbangan ke Miri, ingin sekali keluar dari airport utk berkeliling kota sebentar tetapi begitu saya tanya security dia memberitahu bahwa jam segitu adalah jam pulang kerja dan yang pasti macet banget, tak cukup waktu 3 jam untuk berkeliling, jadi saya pilih nyantai aja di airport. Dimulai dengan keliling bagian atas lalu ke bagian bawah, setelah puas berkeliling saya coba check email di konter Malaysia Airlines, wuih cepet juga... gak terasa 2 jam telah berlalu dan kemudian saya ke surau untuk sholat maghrib dan isya. Dan setelah itu segera ke waiting room utk menunggu pesawat berikutnya ke Miri.

Jumat 28 Dec 2007, 20:40
Saya tiba di Miri Airport dan saya lihat bandaranya ini fasilitasnya benar-benar internasional. Saya sempat tertahan sebentar di imigrasi, mereka gak percaya dengan tujuan saya kesini, mereka pikir saya mau cari kerja.. (wah, dikira TKI.. cape deh).
Setelah lepas dari 'kaunter imigresen' saya langsung menuju ke tempat pengambilan bagasi, setelah itu langsung keluar. Di pintu keluar pak Jimmy (teman saya) telah menunggu disana, wah senang sekali rasanya bisa bertemu dengan beliau. Sebelum meninggalkan bandara saya sempat berfoto di lobby bandara, kemudian kami segera meninggalkan bandara langsung menuju rumah beliau di kawasan bulatan, saya menginap di rumah beliau selama di kota ini.

Sesampainya di rumah beliau saya langsung dikenalkan dengan keluarga beliau, keluarga ini cukup ramah dan rumah mereka tidak besar tapi mempunyai halaman belakang yang luas, mirip dengan rumah saya di malang. Halaman belakang berbatasan langsung dengan jalan raya bulatan park sementara bagian depan rumah ini menghadap ke jalan komplek perumahan tsb. Setelah berkenalan dan beramah tamah, saya ditunjukkan kamar saya di lantai atas rumah ini untuk beristirahat.

Esok harinya saya diajak jalan keliling kota oleh keluarga ini, saat itu masih liburan sekolah disana jadi anak-anak pun bisa ikut bepergian. Setelah keluar dari komplek perumahan, segera terlihat jalan dan lingkungan di kota ini yang begitu bersih dan bagus, tiada lagi rumah kampung. Hampir semua rumah dan bangunan telah direnovasi tapi kita masih bisa melihat bangunan lama. Kami mampir di kedai makanan untuk sarapan pagi, kedai tsb terlihat modern tapi sekelas retoran siap saji di Indonesia, padahal mereka sebut ini hanya kedai makanan kecil, bagaimana yg besar ya?

Selepas makan saya diajak ke mall utk melihat-lihat, sekalian mereka juga mau berbelanja disana. Saya dan pak Jimmy mampir di kedai komputer, disini kami melihat laptop2 baru dengan harga yg bervariasi. Kami tertarik dengan sebuah tablet PC dari HP dengan harga yang cukup murah, karena lagi promosi. Fitur lengkap (wifi, bluetooth, card reader, webcam) dan layar sentuh dijadikan andalan. Saya sempat membeli SD card dan flashdisk dengan harga murah di toko ini.

Setelah puas bekeliling di mall, kami menuju ke muzium petroleum. Miri mempunyai ciri khas kota sama dengan balikpapan, yaitu oil city alias kota minyak. Museum ini didirikan di dekat sumur minyak pertama yang ditemukan di kota Miri, nama sumur minyaknya yaitu the grand old lady, mirip sumur Mathilda jika di balikpapan. Di museum ini terdapat segalanya yang berkaitan dengan eksplorasi dan produksi minyak, mulai dari pengetahuan tentang asal muasal minyak sampai hasil-hasil dari pengolahannya. Bahkan ada wahana ilmu pengetahuan tentang minyak juga buat anak-anak. Seandainya di balikpapan ada muzium seperti ini... (mimpi kali ye?)

Setelah selesai melihat-lihat di museum kamipun pulang kembali ke rumah untuk berehat, malamnya saya diajak lagi berjalan-jalan ke plaza boulevard sambil melihat PC dan komputer accesories di salah satu kedai di kawasan boulevard tsb. Fiuh, padat sekali acara hari itu...
Di plaza ini saya sempat diajak melihat warnet, warnet disini benar-benar bagus, ruang full AC, LCD monitor, dan koneksi yang cepat...

Esoknya Pak Jimmy mengajak saya berkeliling ke kawasan Shell, mirip seperti di kawasan kilang dan perumahan pertamina di jalan minyak, saya diajak masuk ke kawasan perkantoran Shell di pinggir laut lalu kewasan kilang minyak milik petronas, namun kawasan kilangnya tidak sebesar di balikpapan. Saya sempat bertanya kepada beliau, kenapa kecil kawasan kilangnya?, dijawab oleh beliau jika yang besar ada di kota Bintulu. Lalu kami berjalan lagi keluar dari lokasi kilang melewati kawasan pinggir pantai, beliau bercerita di kawasan ini dulu banyak berdiri 'rumah haram' alias rumah kumuh, tapi sekarang semua rumah2 haram tsb telah dimusnahkan oleh 'jabatan bandaran' (pemkot sana) tentunya dengan ganti rugi yang sesuai kepada pemiliknya. Saat ini kawasan tsb akan digunakan untuk industri dan pergudangan.

Di kawasan industri ini saya melihat jalan 2 jalur yang cukup lebar, sisi kiri adalah pantai dan di sisi kanan jalan sudah mulai terlihat gudang2 besar dan beberapa industri, namun 90% dari kawasan ini masih kosong. Beberapa menit kemudian kami memasuki kawasan perumahan di daerah Senadin, kawasan ini adalah kawasan perumahan baru seperti kawasan Ringroad di Balikpapan. Para pemilik rumah haram pun direlokasi ke kawasan ini, di kawasan ini juga Curtin University, ILP Miri, dan beberapa kampus lain berdiri. Kawasan ini sudah dekat dengan Brunei, dari bandaraya Miri ke Brunei hanya membutuhkan waktu 25 menit ke perbatasan (Sg. Tujoh) dan 25 menit lagi untuk sampai ke kota terdekat (Kuala Belait).

Setelah putar-putar beberapa saat di kawasan Senadin dan sempat beristirahat di salah satu kedai, kami mampir ke Curtin University. Curtin adalah salah satu university internasional yang didirikan di negara bagian Sarawak, selain beberapa lagi di kota Kuching. Pelajarnya berasal dari mancanegara, dan pada saat itu adalah musim liburan, jadi saya jarang sekali melihat pelajarnya berseliweran di kawasan kampus. Untuk memasuki kawasan universitas ini kami harus melewati pos penjagaan security yang sangat ketat. Kami cuma diberi waktu 10 menit untuk melihat-lihat di kawasan kampus internasional ini, jadi ya hanya bisa putar2 sambil memotret gedung2 dan fasilitas kampus aja. :(

Selepas itu kami melanjutkan acara jalan-jalan kami ke pasar e-Mart, sebuah pasar tradisional-modern yang berada di kawasan Senadin. Pasar ini modelnya seperti hypermart dengan bentuk bangunan seperti hangar pesawat. Disini kita bisa menemukan pasar tradisional yang menjual berbagai macam sembako, sayur mayur dan daging, layaknya pasar klandasan (blauran) tapi lebih bersih dan teratur. Ada hawa AC yang disemburkan melalui pipa kecil di langit-langit sehingga tidak terasa panas ditempat itu. Selain pasar ada juga foodcourt dan toko-toko semi permanent (knockdown) yang bisa diatur tempat dan besarnya. Ada juga supermarket didalam e-Mart tsb.

Foto-fotonya bisa dilihat disini...
http://picasaweb.google.com/alfa.am/GoesToMalaysiaMiri

Bersambung...

1 comment:

Anonymous said...

waa...
ternyata tadi salah posted comment saya...
ini yang terbaru ya...
mantafff !!
klihatannya uda jalan jalan ke negeri jiran kayakna asik juga ya..
giliran besok bagi ilmu di balikpapan..
---- nelpsycholic ----